1.
Pengertian Enterpreneur
Enterpreneurship telah berkembang sejak abad ke-11 sebelum masehi di
Phoenica kuno namun entrepreneurship sebagai
istilah bisnis baru mulai dikenal pada tahun 1980-an, alaupun istilah entrepreneurship telah muncul pada abad
ke-18 ketika ekonom perancis Richard Cantillon mengaitkan entrepreneur dengan aktivitas menanggung resiko dalam perekonomian.
Kata entrepreneur berasal dari bahasa
prancis, entre berarti ‘antara’ dan prendre berarti ‘mengambil’. Istilah ini menggambarkan
orang-orang yang menciptakan usaha baru dengan mengahadapi ketidakpastian
dan risiko dengan maksud untuk mencapai
keuntungan dan pertumbuhan usaha melalui pengidentifikasian peluang yang
signifikan dan penggunaan sumber daya yang diperlukan (Wijatno,2009).
Pendidikan entrepreneurship
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pandangan makro dan
pandangan mikro. Pandangan makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
sukses gagalnya suatu perusahaan entrepreneurial. Sedangkan pandangan mikro mengevaluasi
faktor-faktor spesifik pada entrepreneurship.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, perkembangan entrepreneurship dapat ditelusuri mulai dari pendekatan classical, neoclassical, sampai dengan Austrian market process (AMP). Entrepreneurship memiliki dampak positif
bagi suatu perekonomian dan masyarakat terutama terhadap kekuatan dan
stabilitas ekonomi. Salah dampak terpenting dari entrepreneurship penyediaan lapangan kerja. Entrepreneurship telah terbukti mampu mengatasi tingkat
pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan oleh entrepreneur. Selain itu, entrepreneurship
juga dikenal sebagai insiator perubahan dalam struktur bisnis dan
masyarakat. Entrepreneurship juga
berperan dalam menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan pasar, menciptakan
bisnis baru, dan membawa produk baru kepasar (wijatno,2009).
2.
Sosial Enterprenuer
Social enterprenuer telah dikenal ratusan tahun yang lalu dan berkembang sejak tahun 1980-an yang
diawali oleh para tokoh-tokoh seperti Rosabeth Moss Kanter, Bill Drayton,
Charles Leadbeater dan Profesor Daniel Bell dari Universitas Harvard yang
sukses dalam social enterprenuer karena
sejak tahun 1980 berhasil membentuk 60 organisasi yang tersebar diseluruh
dunia. Social enterprenuer mencoba
melayani pasar yang belum digarap, menghilangkan kesenjangan dalam
kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, demografis dan peluang bekerja
(Elkington, 2008).
Istilah social
enterprenuer merupakan turunan dari kewirausahaan, social enterprenuer merupakan gabungan dari dua kata yaitu social yang artinya kemasyarakatan dan entrepreneurship yang berarti
kewirausahaan. Pengertian social
enterprenuer secara sederhana adalah seseorang yang mengerti permasalahan
social dan menggunakan kemampuan entrepreneurship
untuk melakukan perubahan sosial terutama meliputi bidang kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan. Social enterprenuership memiliki konsep yang bukan berarti sebuah
lembaga atau organisasi bentukan atau turunan dari perusahaan swasta dan
lembaga pemerintahan. Akan tetapi murni merupakan sebuah usaha enterprenuership yang bergerak pada
bidang sosial. Social enterprenuership mempunyai inti pemberdayaan dalam bidang
kemasyarakatan yang bersifat kedermawaan dan sukarela. (Santosa, 2007).
3.
Ciri-Ciri Enterprenuer
Seorang pemimpin yang baik tentunya memiliki ciri-ciri
dan sifat yang baik pula, berikut merupakan cirri-ciri dan sifat enterprenuer (Soegoto, 2010):
a.
Percaya diri
keyakinan, kemandirian, individualitas, optimism
b.
Berorientasi tugas
dan hasil
kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif
c.
Pengambil resiko
memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan
d.
Kepemimpinan
berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan
suka terhadap saran atau kririk yang membangun
e.
Keorosinilan
memiliki inovasi dan kreatifitas tinggi, fleksibel,
serba bias dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.
Berorientasi ke
masa depan
persepsi dan memliki cara pandang atau cara piker yang
bgerorientasi pada masa depan
g.
Jujur dan tekun
mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam
menyelesaikan kerja.
Wijatno, Serian. 2009. Pengantar Enterprenuership. Grasindo. Jakarta
Elkington John, Pamela H. 2008. The Power of Unresonable People: How Social
Enterprenuer Creates Markets That Changes The World. Harvard Business Presss
Santosa, Setyantyo. 2007. Peran Social Enterprenuership dalam
Pembangunan
Soegoto, Soeryanto Eddy. 2010. Enterprenuership menjadi
pebisnis ulung. Elex Media Komputindo
W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar